World News

Minggu, 11 September 2011

Membenahi Tata Cara Berpakaian Mahasiswa

 Di fakultas Tarbiyah, memang bukan peraturan baru yang mengharuskan mahasiswa untuk berpakaian sopan. Seperti yang tertera pada tata tertib mahasiswa yang telah di tempelkan di dinding sudut-sudut gedung fakultas Tarbiyah. Namun, agaknya tidak semua mahasiswa menghiraukan peraturan tersebut terutama mengenai tata cara dan etika berpakaian di lingkungan kampus. Faktanya, masih sering ditemui mahasiswi yang berpakaian ketat untuk mengikuti perkuliahan di kampus. 

Pada semester gasal tahun ini fakultas tarbiyah khusunya Jurusan Tadris mulai berbenah untuk menertibkan mahasiswa, terutama dalam etika berpakaian. Dosen-dosen Prodi Matematika tak ketinggalan untuk ikut andil dalam sosialisasi guna penertiban ini. Mahasiswa di semua angkatan wajib mematuhi peraturan ini, yang sebagian besar dosen menetapkan sebagai kontrak perkuliahan. Mahasiswa dilarang memakai celana berbahan jins atau celana ketat terlebih leging. Selain itu dilarang memakai kaos oblong dan diharuskan bersepatu. Mahasiswi pun dianjurkan untuk memakai rok. Pasalnya, Fakultas Tarbiyah adalah fakultas pencetak guru, sehingga pembiasaan untuk menjadi teladan bagi peserta didik sangat diperlukan, terutama dalam etika berpakaian. Terlebih dalam penerapan kurikulum berbasis karakter, pembiasaan ini  pun menjadi faktor yang urgent bagi para calon guru . 

Mengingat mahasiswa IAIN Walisongo berlabel mahasiswa yang religius, maka sudah sepatutnya sebagai bagian dari civitas akademika fakultas Tarbiyah, terutama warga Tadris Matematika (TM) untuk ikut serta menciptakan suasana yang edukatif dan religius yang diekspresikan dalam etika berpakaian. Lulu Choirun Nisa, S.Si selaku Sekretaris Prodi Matematika berpesan untuk tidak berpakaian glamour, seperti yang diungkapkannya di salah satu perkuliahan, " Tampil lah sederhana, tapi mempesona". Seperti pepatah jawa ajining diri ono ing lathi, ajining raga ono ing busana.


Oleh : Dzawits Tsiqoh

0 komentar:

Posting Komentar