Mengaktualisasikan
Kompetensi Siswa
Minggu pagi suasana muka kampus I IAIN Walisongo Semarang nampak berbeda.
Kondisi lengang yang biasa terjadi kini berubah riuh oleh beberapa siswa dengan
seragam putih abu-abu. Satu persatu dari mereka memasuki kampus. Langkah mereka
nampak bungung, tengok kanan kiri mencari gedung auditorium I yang berada di
pojok kampus. Disusul dari arah berlawanan terlihat pula siswi lain menanyakan
perihal serupa kepada satpam.
Dalam waktu sekejap puluhan siswa dari berbagai Madrasah Aliyah dan SMAI di
Jawa Tengah berkumpul di depan gedung auditorium itu. Kedatangan mereka bukan
tanpa alasan. Ada yang sengaja datang dari Blora, Purbalingga dan beberepa kota
lain untuk mengikuti kegiatan Competition of Mathematics (COMMATH) tingkat
MA/SMAI se Jawa Tengah.
Kegiatan yang bertajuk “Mengaktualisasikan kompetensi siswa untuk
meningkatkan kualitas SDM melalui
Competition of Matematics” itu diselenggarakan Mahasiswa Matematika (HIMATIKA)
IAIN Walisongo Semarang.
Ketua Umum Himatika, Abdilah Rachman mengungkapkan acara yang untuk kali
pertama diselenggarakan itu menjadi program unggulan Himatika dalam satu
periode kepengurusan. Kedepan ia mengharapkan acara ini dapat diselenggarakan
saban tahun.
Kegiatan yang dimulai pukul delapan pagi ini diikuti 25 tim, dari berbagai
sekolah di Jawa Tengah. Masing-masing tim terdiri dari tiga siswa.
Matematika
Menyenangkan
Tak hanya olimpiade yang selenggarakan pada hari itu. Disela-sela penerjaan
soal oleh peserta, dalam ruangan yang berbeda terdapat acara seminar media
pembelajaran matematika bagi para pendamping.
Langkah ini menurut Rahman, dapat memberi inovasi bagi pendamping dalam
mengajarkan materi di sekolah. “Agar memberi
alternatif pengajaran di sekolah,” tuturnya. Melalui slide Nur Saifi memanerkan
media pembelajaran macromedia flas player hasil karya mahasiswa
TM sendiri. Dengan lincah ia menjelaskan materi-materi matematika yang lebih
mengasyikan.
Karena mata pelajara matematika bagi sebagian siswa menjadi momok
tersendri. Sehingga pengajar harus memutar otak agar suasana dalam kelas bisa
menarik siswa. Salah satunya dengan media pembelajaran yang menarik.
Bibit Unggul
Selain untuk mengenalkan Tadris Matamatika IAIN, menurut Rachman acara ini
juga bertujuan untuk mencari bibit baru yang memiliki kompetensi di bidang
matematika. Sekaligus, memberikan apresiasi terhadap siswa yang berprestasi di
bidang matematika.
Senada dengan Rachman, dalam sambutannya Ketua Jurusan Tadris Wahyudi
berpesan, kegiatan ini jangan hanya untuk mencari juara, tetapi lebih pada
pijakan untuk meraih yang terbaik. Awal dari sebuah perjuangan. Ia mengharapkan
apapun hasilnya akan membangkitkan semangat dan dapat dijadikan media
pembelajaran.
Kegiatan ini dapat dijadikan ajang pembelajaran. Memperluas pengetahuan.
Karena mereka tidak hanya jago kandang alias berani di sekolah asal. Tetapi
mampu bersaing dengan sekolah lain.
Selain itu sebagai ajang evaluasi. Sehingga mampu meningkatkan semagat
belajar. Agar kedepan bisa lebih baik.
Ada dua babak dalam olimpiade itu. Babak seleksi peserta mengerjakan 20
butir soal untuk menjaring lima besar yang nantinya akan masuk babak final.
Dalam babak penentuan juara itu peserta akan diambil juara I, II, III, harapan
I dan II.
Juara satu direbut MAN 1 Perbalingga, disusul juaran II, III secara
bertutut oleh MA Tajul Ulum Grobogan, MA Mathalibul Huda Mloggo Jepara. Untuk
juara harapan diraih MA Tajul Ulum Grobogan dan MAN 1 Perbalingga.
0 komentar:
Posting Komentar